Cikarsya Production :

Seperti diketahui, Gunungkidul mempunyai lokasi wisata pantai terbanyak dibandingkan dengan daerah lain di DIY. Di sini terkenal pula dengan kawasan hutannya yang masih asli, yakni hutan Bunder dan Wanagama I merupakan hutan paling lengkap dan satu-satunya di Yogyakarta, sebagai tempat penelitian para pakar kehutanan dari seluruh Indonesia. Hutan Wanagama I terletak di Desa Banaran, Kecamatan Playen. Dari ibukota Wonosari, berjarak sekirar 10 km ke arah barat.

Sebelum dibuka menjadi objek wisata umum, dulunya merupakan pusat pendidikan dan penelitian bagi mahasiswa Fak. Kehutanan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Kawasan ini mempunyai koleksi lebih dari 550 jenis tanaman hutan. Di dalamnya terdapat pula beragam jenis binatang unggas, kera, serta binatang reptilia khas penghuni hutan. Di sini dibangun pula gedung serbaguna yang bisa dimanfaatkan sebagai ruang kuliah maupun berbagai acara lainnya.

Objek pendukung di kawasan hutan antara lain air terjun, terletak di lereng bukit Sungai Oya. Kadar airnya sangat jernih dan sejuk. Di sekitar sungai terdapat tempat yang kerap digunakan sebagai lokasi perkemahan pramuka, baik dari sekitar DIY maupun luar daerah. Fasilitas pendukung untuk camping sangat memadai, seperti air bersih untuk MCK, listrik, keamanan, dsb.

Jika puas menikmati kawasan Wanagama, wisatawan dapat menelusuri sungai atau kembali lewat jalan raya, menuju objek hutan Bunder. Letaknya sekira 2 km dari Wanagama ke arah utara dan timur. Sarana wisata yang ada di Bunder lebih lengkap bila dibandingkan dengan Wanagama. Kecuali lokasi camping, keindahan hutan, kolam pemancingan, dan kolam renang, pengunjung pun dapat menyaksikan langsung proses pembuatan minyak kayu putih dengan alat-alat sederhana.

Setelah lelah berputar-putar, bisa langsung menuju area pasar mini. Di lokasi yang indah dan sejuk, berdiri stan dan kios-kios penjualan makanan maupun jajanan khas Yogyakarta. Bila ingin cinderamata, satu dua pedagang ada yang menyediakan. Di area pasar mini yang tertata mirip terminal, terdapat pula losmen, mushola, dan panggung serbaguna, kerap digunakan pementasan beragam kesenian tradisional. Tiap hari suasananya sangat ramai, dijejali pengunjung yang kebetulan melewati ruas jalan utama Wonosari-Yogyakarta. Letaknya sangat strategis, tepat di sisi jalan membelah lebatnya hutan Bunder. Tempat beristirahat ini sangat nyaman, dengan aroma khas pohon kayu putih yang mendominasi kawasan hutan. Penduduk sekitar banyak yang membudidayakan madu murni, dan menjualnya di sepanjang jalan.
Untuk objek wisata pantai, Pemda Gunungkidul dibantu pihak-pihak terkait terus menjalin kerjasama dengan investor, baik dari dalam maupun luar negeri. Dari sekian pantai, yang baru terlihat maju dan kesohor keberadaannya adalah Pantai Baron, Kukup, dan Krakal. Lainnya masih perawan, karena belum ada investor yang berani menanamkan modalnya. Padahal jika ada yang berani ?seperti yang dilakukan salah satu pengembang yang sedikit memoles Pantai Sadeng, Kec. Rongkop, bukan tidak mungkin dalam waktu singkat bakal mengeruk keuntungan.
Di Pantai Sadeng yang tergolong pantai paling muda di Gunungkidul, dibangun Pusat Pendaratan Ikan (PPI). Kecuali itu dibangun pula beberapa kios permanen, guna melengkapi pernak-pernik sebuah kawasan wisata. Pemandangan alamnya sangat indah, dan pengunjung dibebaskan menggunakan perahu nelayan. Gebrakan yang belum seberapa ini, ternyata mampu memikat wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Sadeng. Jumlahnya makin hari kian bertambah.
Berwisata ke Pantai Gunungkidul, memang banyak sekali pilihannya. Ini disebabkan masing-masing lokasi punya ciri khas dan daya tarik tersendiri. Seperti Pantai Baron, kelebihannya ada pada keindahan pantainya yang landai. Pengunjung bisa leluasa berenang, dan yang ingin naik perahu nelayan bisa menyewanya langsung. Di Pantai Baron terdapat pula sungai bawah tanah, yang mengalir tepat menuju hulu. Sehabis berenang di pantai, biasanya wisatawan langsung mandi di sungai tsb.
Di Pantai Baron terdapat pula Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Tiap hari suasananya selalu ramai oleh pengunjung, tengkulak, maupun pembeli. Hasil tangkapan nelayan Baron sangat langka dan bervariasi. Dan jarang ditemukan di tempat-tempat lain di DIY. Terutama adanya udang besar (lobster) berkualitas super. Ada pula jenis ikan bawal putih, kakap, tongkol, dsb, yang rata-rata berharga jual tinggi.

Dari Pantai Baron, wisatawan sebaiknya langsung meneruskan perjalanan ke Pantai Kukup. Bisa ditempuh dengan menelusuri jalan setapak, atau lewat jalan raya berjarak kurang lebih 2 km. Daya tarik Pantai Kukup, melimpahnya aneka warna ikan hias. Ikan ini biasanya bersembunyi di balik bebatuan, terbawa ke tepi pantai saat air laut sedang pasang. Pengunjung bisa mendapatkannya sebanyak mungkin, sebagai koleksi akuarium di rumah.
Pantai ini juga terkenal paling romantis, karena di sepanjang tepi pantai ditumbuhi pohon-pohon rindang. Cocok sebagai tempat berteduh, utamanya para remaja sembari bersenda-gurau dengan pasirnya yang putih dan luas.

Dari Kukup perjalanan dapat berlanjut ke Pantai Krakal. Jaraknya kurang lebih 3 km, bisa ditempuh dengan menelusuri bukit dari Pantai Kukup. Bagi yang berkendaraan, lebih enak melalui jalan raya, meski jaraknya agak jauh sedikit. Objek yang bisa dinikmati selain pemandangan pantainya yang indah, pengunjung bisa menyaksikan akuarium raksasa. Beragam jenis ikan laut maupun habitat laut lainnya, dapat disaksikan lewta akuarium tsb. Di pantai ini terdapat pula gardu pandang yang dibangun di atas bukit. Dari sini wisatawan bisa memandang indahnya laut lepas, sembari menikmati semilirnya angin laut.
Sebenarnya masih banyak objek wisata laut di Gunungkidul yang bisa diandalkan. Misalnya Wediombo, yang mempuyai lokasi pemancingan di laut lepas. Jumlah ikannya sangat melimpah, siapa saja boleh memancing sepuas-puasnya. Pantai lain seperti Sundak, Drini, Ngrenehan, dsb., tak kalah menariknya dan patut menjadi catatan tersendiri bagi wisatawan yang datang.
Kecuali pantai dan hutan, Gunungkidul yang terkenal dengan daerah perbukitan seribu, menyimpan pula objek wisata goa yang jumlahnya tak terhitung. Masing-masing goa mempunyai daya pikat dan sejarah sendiri-sendiri. Seperti Goa Gunung Gambar, terletak di Kec. Ngawen.

Konon di goa yang berada tepat di puncak gunung itu, dulu merupakan tempat pengatur strategi Pangeran Samber Nyawa, saat berperang melawan Belanda. Dari atas puncak bukit pula pengunjung dapat menatap luas hiruk pikuk kehidupan kota-kota sekitarnya seperti Klaten, Wonogiri, Prambanan, Semin dan Ngawen sendiri.

Goa Bribin yang berada di Kec. Semanu, kalau dipoles dapat menjadi objek sangat menarik. Di dalam goa terdapat sungai bawah tanah, dengan air yang selalu jernih sepanjang musim.
Banyak yang meyakini, air di dalam Goa Bribin mengandung tuah tersendiri. Bagi siapa saja yang mandi atau sekadar cuci muka, kulit wajah bisa menjadi bersih dan halus berseri. Terbebas dari segala gangguan penyakit seperti jerawat, flek-flek hitam, dsb.

Satu lagi Goa Grubuk, berlokasi tak jauh dari Kota Kecamatan Semanu. Dilihat dari luar mulut goa, sekilas tak tampak menarik untuk dikunjungi. Tetapi begitu masuk, pengunjung akan berdecak kagum oleh pemandangan stalagtit dan stalagmit yang menawan. Luas dan lebarnya sangat fantastis, hampir melebihi luas lapangan sepakbola. Di sisi bagian dalam Goa Grubuk terdapat pula sungai bawah tanah, yang mengalir cukup deras menuju Samudera Indonesia.(Suparno, Pikiran Rakyat 8 Juli 2002).***

Leave a Reply

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Saka Wanabakti Kota Yogyakarta - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger